Berita : PDM Kabupaten Kendal


Sabet Juara 1 Lomba Cerita Anak, Farel Siswa SD Muhammadiyah Boja Siap Melaju Ke Tingkat Provinsi

Jum'at, 30-03-2017

Farel-Osamu-Galdi-Kristian-juara-1-lomba-bercerita-tingkat-SD-dan-MI-se-Kab.-Kendal-tersenyum-lebar-didampingi-kepala-SD-Muhammadiyah-Boja-Sriwijaya-S.Pd_.I

KENDAL.MUHAMMADIYAH.OR.ID – Nama lengkapnya Farel Osamu Galdi Kristian. Ketika nama itu disebut oleh panitia lewat pengeras suara sebagai juara 1 lomba bercerita siswa SD/MI se Kab.Kendal seketika ia mengucap Alhamdulillah. Kepala sekolahnya, Sriwijaya, S.Pd.I, guru pembimbing, Alif Khoerotul Ulfa, S.Pd, dan Joni Kristian, ayahnya bergegas menghampiri Farel sambil mengucapkan selamat. Anak laki laki kelahiran 13 Mei 2006 itu memang layak menjadi juara 1 setelah ke tiga dewan memberi nilai komulatif tertinggi kepada Farel 1278.

Lomba bercerita yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab. Kendal Rabu (29/3) diikuti oleh 20 peserta utusan dari setiap Kecamatan. Farel yang mewakili Kecamatan Boja dalam lomba tersebut memilih judul cerita Nyai Ageng Pandansari, sebuah cerita tentang babat Boja. Dipilihnya tokoh Nyi Pandansari selain menceritakan babad tempat tinggal Farel, Boja, menurut siswa kelas V SD Muhammadiyah Boja dalam sebagai generasi muda wajib mengetahui sejarah di daerahnya, “ Kami sebagai generasi muda wajib mengetahui sejarah atau babad daerahnya “ katanya. Dalam sejarah digambarkan tentang perjuangan seorang tokoh dengan segala kiprahnya untuk memperjuangkan keyakinannya untuk mewujudkan cita – citanya.

Untuk mempersiapkan mengikuti lomba, Farel yang periang itu hanya memerlukan waktu 4 hari untuk latihan serius dan dibimbing langsung oleh gurunya, sebelumnya rajin membaca buku, terutama tentang buku sejarah yang sudah menjadi hobinya sejak kelas kelas 2 SD, “ Dengan hoby membaca buku sejarah, kami dengan mudah bisa memceriterakan kepada yang lain secara runtut, misalnya tentang babab tanah Boja, dan kata Boja, sebetulnya itu berasal dari kata Boga yang artinya makanan, hidangan, atau santapan, kalau saya artikan lumbung makanan “ jelasnya. Ditambahkan dalam menyampaikan cerita di depan orang banyak seorang pendongeng harus menguasai gaya tutur dan intonasi pas dengan karakter tokoh yang dimunculkan ,misalnya dalam dialog 2 orang atau lebih pendongeng harus mampu membedakan antara ucapan tokoh yang satu dengan lainnya, jika tidak pendongeng akan ditinggalkan pengunjung “ katanya lagi sambil senyum.

Farel adalah anak ke dua dari pasangan Joni Kristian – Ineke Irawati Budiastuti, wiraswasta, pedagang. Menurut ayahnya, Farel di rumah suka cerita, “ Dia anaknya suka cerita, terutama setelah membaca buku “ kata Joni, sang ayah.

Kepala SD Muhammadiyah Boja, Sriwijaya, S.PdI yang senantiasa menunggui Farel sampai tuntutas acara mengakui kalau anak didiknya itu memiliki bakat dongeng, “ Di sekolahan Farel suka bercerita tentang apa saja kepada teman – temannya “ kata Sriwijaya ketika ditemui pwmjateng.com usai mendampingi Farel menerima penghargaan., “ Farel juara 1 dengan hadiah piala dan uang pembinaan sebesar 1 juta rupiah, dan dia berhak mewakili Kabupaten Kendal untuk melaju ke tingkat provinsi “ pungkasnya. (Abdul Ghofur/MPI Kendal)